Teknologi Dalam Perkembangan Pariwisata Budaya Di Bali - News In Bali

Breaking

Selasa, 06 Maret 2018

Teknologi Dalam Perkembangan Pariwisata Budaya Di Bali



PERANAN TEKNOLOGI DALAM PERKEMBANGAN PARIWISATA BUDAYA DI BALI
Pariwisata adalah perpindahan sementara yang dilakukan manusia dengan tujuan keluar dari pekerjaan-pekerjaan rutin, keluar dari tempat kediamannya. Aktivitas dilakukan selama mereka tinggal ditempat yang dituju dan fasilitas dibuat untuk memenuhi kebutuhan mereka.

·        Pengertian Pariwisata
Pengembangan adalah memajukan atau memperbaiki, meningkatkan suatu yang ada. Sedangkan pembangunan adalah mengadakan atau membuat sesuatu yang belum ada. Kedua istilah ini sekarang sering digunakan untuk maksud yang sama yakni, pengembangan atau pembangunan sosial ekonomi.

·         Pengertian Perkembangan Pariwisata
Pengertian sistem informasi, yakni sekumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi terkait untuk mendukung proses pengambilan keputusan, koordinasi, dan pengendalian.
Pengembangan sistem informasi pariwisata dilakukan melalui beberapa tahapan dan tiap-tiap tahapan menghasilkan sesuatu yang lebih rinci dari tahapan sebelumnya

·        Pengertian Sistem Informasi Pariwisata dan Pengembangan Sistem Informasi
Pemanfaatan teknologi informasi dalam pengembangan pariwisata dilakukan dengan menginfut data-data tentang objek-objek wisata, hotel dan penginapan disekitar lokasi wisata, modal yang dapat digunakan untuk mengakses lokasi, event-event yang sering diselenggarakan, keunikan budaya dan tradisi lokal didaerah kawasan wisata serta peta penyebaran objek pariwisata yang disertai dengan petunjuk tentang rute perjalanan.
Pemanfaatan Teknologi Informasi untuk Pengembangan Pariwisata
Dampak Positif dan Negatif Teknologi Informasi dalam bidang Pariwisata
·        Dampak Positif
1.     Penciptaan lapangan kerja
2.     Sebagai sumber devisa asing.
3.     Pariwisata dan distribusi pembangunan spiritual
·         Dampak Negatif
1.     Pariwisata dan vulnerability ekonomi,karena di negara kecil dengan perekonomian terbuka, pariwisata menjadi sumber mudah kena serang atau luka (vulnerability), khususnya kalau negara tersebut sangat tergantung pada satu pasar asing.
2.     Banyak kasus kebocoran sangat luas dan besar.
3.     Polarisasi spasial dari industri pariwisata. 
4.     Sifat dari pekerjaan dalam industri pariwisata cenderung menerima gaji yang rendah, menjadi pekerjaan musiman, tidak ada serikat buruh
5.     Dampak industri pariwisata terhadap alokasi sumber daya ekonomi, dapat menimbulkan kesulitan bagi penghuni daerah tersebut
6.     Dampak terhadap lingkungan, bisa berupa polusi air atau udara, kekurangan air, keramaian lalu lintas dan kerusakan dari pemandangan alam yang tradisional Rencana Pengembangan Sektor Pariwisata berbasis Teknologi Informasi
Sektor pariwisata merupakan sektor yang akan memberikan penambahan pendapatan yang cukup besar bagi suatu Negara ketika mampu dikelola dengan baik.
Dunia pariwisata yang menjadi salah satu bidang garapan pemerintah sudah saatnya memanfaatkan Teknologi Informasi sebagai implementasi dalam mempublikasikan dan memasarkan potensi wisata nasional dan daerah.
Pengembangan pariwisata berbasis teknologi informasi ini dilakukan dengan menyediakan web khusus pariwisata Indonesia pada tingkat pusat dan diteruskan kedaerah dan pengelola suatu kawasan wisata, web ini kemudian memberikan informasi berupa objek-objek wisata yang dimiliki tiap-tiap daerah, sarana dan prasana pelengkapnya, akomodasi, transportasi, keunikan budaya dan tradisi local.
E-Tourism Sebagai Bentuk Pemanfaatan Teknologi Informasi untuk Pengembangan Sektor Pariwisata pemanfaatan teknologi informasi dengan pengembangan sistem E-Tourism yang menekankan pada online booking sebagai landasan dan langkah maju dalam pengembangan pariwisata Indonesia merupakan hal mutlak yang harus segera diterapkan dalam pengelolaan sektor .
Konsep E-Tourism pada dasarnya merupakan konsep yang masih baru dan belum mendapatkan perhatian serius dari berbagai pihak yang bergerak dalam bidang pariwisata, khususnya di Indonesia.

Kendala penerapan E-Tourism
Masalah penganggaran selalu menjadi kendala utama dalam menyiapkan data pariwisata dengan menggunakan Teknologi Informasi. Untuk membangun sarana dalam merepresentasikan, menyimpan dan memelihara data pariwisata menggunakan media internet membutuhkan biaya yang cukup besar.
Kendala lain adalah sosial budaya terutama bagi bangsa Indonesia karena kalau menggunakan internet maka interaksi antar manusia menjadi berkurang.
Kendala lain adalah soal keamanan dimana masyarakat kita biasanya setelah membayar sesuatu maka akan langsung menerimanya, atau malahan kalau mungkin berhutang dulu. Dengan adanya internet maka uang akan ditagih lebih dulu melewati kartu kredit yang bersangkutan, sedangkan produk baru diberikan belakangan.

KE{M}BALI Adalah salah satu teknology yang baru baru ini berkembang dengan cepat Sebagai tujuan wisata ternama di dunia, Bali telah lama dikenal akan potensi alam dan budayanya. Namun Bali tidak hanya memiliki potensi di bidang pariwisata. Kini, Bali mulai menarik banyak talenta maupun pelaku industri kreatif dan teknologi. Hal in dapat dilihat dari sektor ekonomi kreatif yang menyumbangkan 49,3% ke total nilai ekspor Bali. Selain itu, menurut data yang dikeluarkan oleh Komunitas Wirausaha Tangan Di Atas pada tahun 2017, jumlah wirausahawan di Bali meningkat sebesar 35%. Tidak hanya itu, ekosistem digital di Bali juga meningkat seiring dengan banyaknya startup digital lokal yang bermunculan.

Pesatnya pertumbuhan ekosistem kreatif, teknologi, dan kewirausahaan ini menjadi salah satu pemicu utama menjamurnya coworking space di berbagai sudut di Bali. Di antaranya adalah coworking space terbaru yang di kelola oleh KUMPUL, yaitu KE{M}BALI Innovation Hub yang diresmikan pada, Kamis (1/3).
“KUMPUL sendiri sudah 3 tahun menjadi salah satu pelaku coworking space di Bali Pesatnya pertumbuhan komunitas maupun industri kreatif dan teknologi dalam tiga tahun belakangan mendorong kami untuk membangun KE{M}BALI Innovation Hub. Meskipun Bali adalah salah satu tujuan utama bagi para digital nomad, obyektif kami untuk membangun KE{M}BALI adalah untuk mewadahi talenta, kreator, dan pelaku industri lokal yang ingin berkontribusi dalam mendukung ekosistem kreatif dan teknologi di Bali,” kata Faye Alund, CEO KUMPUL.

Sebelum diresmikan, KE{M}BALI sudah melaksanakan berbagai kegiatan di tempat yang berlokasi di Jalan Sunset Road No. 28, Badung, Seminyak ini. Di antaranya adalah program-program yang melibatkan mi dari KE{M}BALI seperti Gapura Digital, Gerakan Nasional 1000 Startup Digital, dan Indonesia Android Kejar. KE{M}BALI juga rutin diramaikan oleh berbagai kegiatan yang diadakan oleh beberapa komunitas seperti GDG Bali, GBG Bali, dan Women Will. Selain pemerintah, korporasi, dan komunitas. KE{M}BALI juga berkomitmen untuk bekerja sama dengan institusi pendidikan untuk mengembangkan eksosistem kreatif, teknologi, dan entrepreneur di Bali
“Sudah saatnya Bali fokus pada ekosistem kreatif dan entrepreneur. Untuk itu dibutuhkan wadah yang tepat untuk menghubungkan para pelaku di industri dengan talenta-talenta lokal yang menjadi modal utama kita dalam membangun ekosistem tersebut. Harapannya dengan hadirnya KE{M}BALI, para calon pelaku industri muda, terutama yang masih mahasiswa, dapat terwadahi dan dikembangkan kompetensinya,” ujar Made Artana, Founder STMIK Primakara, pada sesi diskusi dalam Peresmian KE{M}BALI Innovation Hub.
Untuk mewujudkan misi membangun ekosistem kreatif dan teknologi di Bali, tidak hanya didapat dari komunitas dan akademisi, namun juga melalui partisipasi aktif dari pelaku industri lokal. Salah satunya dari para pelaku startup yang berbasis di Bali.
“Saat ini kebanyakan bisnis di Bali masih berkutat di seputar industri pariwisata, padahal sudah seharusnya Bali memiliki industri lain sebagai roda penggerak ekonominya. Saya merasa dengan melihat visi dan misi dari KE{M}BALI, hub ini dapat menjadi jawaban dari kebutuhan tersebut. Dengan adanya KE{M}BALI, harapannya terbangun ekosistem yang lebih besar lagi untuk membina lebih banyak pelaku industri digital lokal agar bisa tumbuh lebih baik lagi”, ungkap salah satu pelaku industri teknologi Bali, Ferbriadi Pratama, yang merupakan Co-founder dan CTO dari Gringgo.
Pada konferensi pers ini turut hadir Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Rudiantara, sebagai bentuk dukungan pemerintah kepada pertumbuhan ekosistem kreatif, teknologi, dan entrepreneurship di Bali. Ke depannya, KE{M}BALI akan kita isi dengan lebih banyak lagi aktivitas dan program pengembangan kapasitas. Di antaranya pelatihan UKM go-online, workshop untuk para calon startup founder, sampai kelas belajar pengembangan aplikasi Android. Kami berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan pemangku kepentingan terkait dalam membangun ekosistem kreatif dan teknologi di Bali,” tutup Faye.
KUMPUL adalah manajemen dan pembangun ekosistem coworking space di Bali dan Indonesia. KUMPUL mengelola beberapa coworking space den memliki jejaring profesional, pelsku kreatif, teknologi dan entrepreneur. Melalui beberapa coworking space serta berbagai program dan kegiatan yang diselenggarskan, KUMPUL bertujuan untuk menyebarkan kesempatan bagi para kreator untuk saling berkolaborasi dalam membuat suatu karya yang bermanfaat.

1 komentar:

  1. Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
    Dalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
    Yang Ada :
    TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
    Sekedar Nonton Bola ,
    Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
    Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
    Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
    Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
    Website Online 24Jam/Setiap Hariny

    BalasHapus

Pages